Thursday, May 30, 2013

Delirium vs Equilibrium

Delirium (Delirium, #1)Delirium by Lauren Oliver
My rating: 3 of 5 stars


Di dunia dalam novel ini, cinta merupakan pelanggaran hukum.

Entah kenapa, begitu membaca sinopsis cerita di cover bukunya, langsung jadi deja vu dan teringat film lama, Equilibrium (2002). Lha, judulnya saja mirip-mirip dan berima, sama-sama pakai "rium", gitu. 

Oya, tentu saja aku lebih menyukai versi Equilibrium, dan jelas bukan cuma karena boga lakonnya diperankan oleh Christian Bale. Tapi karena:

1. Delirium bisa dibilang lebih ringan dan tidak sekelam Equilibrium, selain mungkin karena ceritanya tergolong YA, terutama karena

2. Dalam Delirium, yang dilarang CUMA cinta, sementara dalam Equilibrium yang dilarang adalah SEMUA bentuk perasaan. Selain itu

3. Penyembuhan cinta dalam Delirium lebih mudah, tinggal operasi lalu beres deh hidup damai dan bahagia tanpa cinta. Bisa saja sih operasi gagal, tapi risikonya lebih kecil dibandingkan suntikan obat harian di Equilibrium. Sekali lalai, bisa-bisa langsung merasakan emosi lagi. Bahaya itu!

4. Action-nya! Bagaimanapun yang keren di Equilibrium itu adalah gun kata battle! Biar kata defying gravity or reality, adegan aksinya itu yang memanjakan mata banget! Sementara di Delirium... yah, namanya juga bukan novel action, kenapa juga aku bandingin ya?

Yang jelas sih, meskipun katanya novel ini merupakan novel pertama, menurutku endingnya cukup bagus. Cliffhanger? Tidak juga. Apapun yang terjadi setelah endingnya dapat diserahkan kepada imajinasi pembaca, tidak membaca novel lanjutannya pun tidak masalah.

Sebagai bonus, kusisipkan foto Christian Bale dalam pose gun kata-nya:
Ish, yang penting pose dulu, pistolnya macet apa nggak gimana nanti!

Apa yang disebut gun kata? Konon begini menurut filmnya:  

Through analysis of thousands of recorded gunfights, the Cleric has determined that the geometric distribution of antagonists in any gun battle is a statistically-predictable element. The Gun Kata treats the gun as a total weapon, each fluid position representing a maximum kill zone, inflicting maximum damage on the maximum number of opponents, while keeping the defender clear of the statistically-traditional trajectories of return fire. By the rote mastery of this art, your firing efficiency will rise by no less than 120 percent.

Mari kita adu teknik gun kata-nya John Preston (Bale) dengan teknik Wesley Allen Gibson (James McAvoy) dari film Wanted (2008).
Nembak sambil merem? Cin cay lah!


Woy, sadar, Ndah! Ini review buku, bukan review film! Salah blog!

View all my reviews

No comments:

Post a Comment